Senin, 07 Februari 2011

Cerita di balik bakso "BANG EDDI "Inspiring True story "BANG EDDI " inspirasi utuk para pemuda yang putus cinta.

BANG EDDI / eddi arsetya Lelaki lajang yang dulu pernah putus cinta namun justru mendapatkan semangat untuk menjadi pedagang bakso yang sukses.Getirnya rasa sakit hati karena gagal dalam bercinta membuat bersemangat untuk membuktikan kepada mantan kekasih yg dulu di cintainya,bahwa sebagai pedagang bakso,ia bisa meraih sukses seperti yang di impikan siapappun.

kegetiran demi kegetiran tersebut tidak lantas terus diratapi olah BANG EDDI begitu sapaan akrab Eddi arsetya. Justru menjadi cambuk. Seiring usianya beranjak ramaja, berbekal tekad yang kuat untuk keluar dari rasa sakit hati dengan meninggalkan desa tercinta untuk mengadu nasib di kota.

Waktu itu ia belum tahu mau pergi ke kota mana, apalagi uang saku yang dikumpulkan juga kurang. Dalam kondisi yang hampir putus asa, nasib baik pun datang. Tiba-tiba ada seorang pengusaha Bakso bernama Bapak eko tengah mencari pemuda desa untuk diajak bekerja di jakarta. Mendengar itu BANG EDDI tanpa pikir panjang menyambut tawaran tersebut.

Berdagang Bakso
Meski terasa berat meninggalkan Ibu dan keluarganya, langkah BANG EDDI tetap mantap untuk bekerja di Kota. Pertama menginjakkan kaki di kota, semua pekerjaan dilakoninya,karena prinsipnya adalah belajar. Mulai dari membantu memasak bakso, mencuci peralatan masak sampai menjadi pelayan bakso.
setelah 4 tahun bekerja mejadi kariawan bakso membuat dia mantap untuk menentukan kemana lagi dia harus melangkah?akhirnya ia pun berniat untuk berjualan Bakso keliling. “Pertama kali jualan tahun 2008 ketika masih berusia 19 tahun senang banget rasanya,” kisahnya. Tidak diduga, hasil jualan baksonya ternyata laris manis. Alhasil, sejak saat itu berjualan bakso, menjadi hari-hari yang terasa indah baginya karena pendapatannya melebihi apa yang didapatkan ketika masih menjadi kariawan bakso .

Ada kemauan pasti ada jalan
Panasnya terik matahari,dinginya tetesan air hujan,jalan yg becek dan berlubang tak di hiraukannya lagi.Setelah melewati masa-masa susah dan senang berjualan bakso ditambah pengalaman ikut bersama 5 juragan, terpikir dalam hati BANG EDDI untuk menjadi pedagang bakso yang sukses. Namun sekali lagi, semua terbentur modal.Waktu itu BANG EDDI tidak memiliki  modal usaha yang banyak.untuk usaha yang besar di butuhkan modal yang besar pula?pikirnya saat itu.)
Dalam benaknya berfikir,ya walaupun saya tak punya modal yang besar & banyak,tapi saya punya kemampuan & keahlian.

Nah, saking larisnya usaha Bakso " BANG EDDI " ini ,banyak konsumen yang tertarik untuk bekerjasama.
" BANG EDDI " berfikir betapapun pandainya seseorang itu, apabila dia bekerja sendiri maka perjuangannya itu hanya akan sia-sia belaka. Tidak ada seorang wirausahawan pun yang mampu bekerja sendiri. Kerjasama dengan rekan, teman, mitra kerja dan klien baginya sangat penting bagi perkembangan suatu usaha. Merekalah yang akan memberi masukan, saran dan kritik dan membantu di saat-saat sulit. Seorang pebisnis harus mampu menjalin kerjasama dan bergaul untuk menjalin relasi bisnis dengan seluas-luasnya.
JURUS PAMUNGKAS
Prinsipnya pada waktu itu sederhana, “Seperti orang belajar silat,” . Berbekal pengalaman bekerja pada 5 juragan bakso yang masing-masing memiliki jurus andalan, tentunya saya bisa Juga memiliki jurus ampuh yang merupakan penggabungan dari kelima jurus andalan 5 pendekar Bakso tersebut. “Dengan mengkombinasikan kelebihan dari 5 pendekar tersebut, saya optimis bahwa bakso buatan saya  menjadi jauh lebih unggul dan digemari masyarakat,”

Tetap optimis
Seperti halnya usaha-usaha lainnya, pada hari-hari pertama diwarnai ketidak-menentuan, hari ini ramai, hari berikutnya sepi. Menghadapi kondisi seperti ini, bukan malah menyurutkan hati BANG EDDI untuk berhenti berjualan tetapi makin menambah semangatnya untuk bagaimana membuat baksonya enak dimata pelanggan.

 BANG EDDI memiliki visi kedepan yang sangat kuat. BANG EDDI berkeyakinan bahwa setiap orang harus punya cita-cita dan untuk menggapainya perlu usaha yang sungguh-sungguh dibarengi dengan kemauan belajar kepada siapapun.