Selasa, 03 Mei 2011

Memimpin dengan hati




Dalam Memimpin suatu usaha dibutuhkan pemimpin dengn HATI agar pegawai dapat memiliki sikap loyalitas yang tinggi.


1. Memimpin dengan HATI

Menularkan budaya usaha yg kita pimpin, Bagaimanapun memimpin itu dengan contoh, bukan sekedar perintah. Mulailah dari diri sendiri. Jangan bicara kedisiplinan, jika kita tidak disiplin. Jangan bicara bagaimana menjadi tim yang baik, jika kita juga tidak mau dipimpin. “Willing to do a dirty work”, itu kuncinya. Bersihkan toilet Anda, sampai tim Anda sungkan melihatnya. Tapi, lakukan dengan ikhlas! Angkatlah barang-barang yang berat, kotor, tanpa canggung. Datang paling awal, pulang paling akhir. Bukannya bersikap bossy, tapi lakukan bersama-sama.

 Sesekali bertukar peran dengan bawahan, biarkan ia memimpin dan Anda mengikuti. Tunjukkan bahwa Anda adalah tim yang PATUH dan handal! Biarkan mereka membuat kesalahan, asalkan tidak fatal, biarkan. Toh saat Anda memimpin juga tidak 100% benar! Yang penting, evaluasi setelah berbuat kesalahan, ‘ngepel’, jangan terpeleset di tempat yang sama. Pengertian Anda adalah poin di hati mereka.

2. HATI-HATI, mereka juga punya HATI

Menumbuhkan loyalitas usaha, Sentuh hati dengan hati. Rocker juga manusia, punya rasa punya hati…”. Mereka bukan robot yang hanya mengerjakan tugas. Sebelum menuntut mereka untuk loyal kepada Anda, tanyakan dulu, ”Apa yang sudah Anda tanam di HATI mereka?” Bukan sekedar gaji saja! Kunci menumbuhkan loyalitas, Memanusiakan manusia! Anggap mereka seperti saudara, bahkan anak-anak kita.

klo di Perusahaan biasanya , ada aturan: WAJIB mengenal detail 1 level di bawahnya! Manajer harus mengenal detail supervisornya. Supervisor harus mengenal detail staffnya. Kenal detail artinya: pernah singgah di rumahnya, kenal pasangannya, anak dan kondisinya. Jika mungkin masalah yang sedang dihadapinya. Bagaimanapun, masalah pribadi mereka sedikit banyak akan mempengaruhi kinerja mereka. Resiko menjadi pemimpin, juga menjaditong sampah mereka. Jika mereka share masalah pribadi mereka kepada Anda, disitulah hati dan hati berjumpa. Ikatan emosi dimulai. Tapi tetap HATI-HATI!

Berikan apresiasi kejutan atas prestasi mereka. Bonus tidak terduga lebih powerfuldibanding yang dijanjikan. Saat mereka terkena musibah, pastikan diri Anda yang pertama datang merangkulnya. Jangan hitung-hitungan, lakukan dengan ketulusan.

PANTANG bagi pengusaha membayar gaji terlambat! Artinya Anda tidak konsekuen.Owner boleh telat, mereka tidak!!!

Sesekali datanglah ke rumah mereka di malam hari, dengan membawa roti atau buah tangan. Jangan bicara kerjaan,  sekedar say hi dan pulanglah.

“mz, tapi kalau kita terlalu baik, mereka akan ngelunjak!” Ada kalanya kita baik, ada kalanya kita TEGAS!


 Seperti  seorang orang tua kepada anaknya, jika mereka salah masih termaafkan, maafkanlah.. Tapi jika Anda yang berbuat salah, janganlah gengsi untuk meminta maaf. Karena disitulah Anda akan disegani.


Ohya… Jangan bayar mereka dibawah ANGKA KEBUTUHAN mereka! Karena pasti mereka akan maling:  waktu, fasilitas, barang atau uang.
Sampaikan VISI dengan bahasa yang membumi, akan masa depan mereka di tempat usaha  Anda! Ajak mereka berjuang bersama. Jika mereka tidak dapat meng-INDERA-kan masa depan mereka di perusahaan Anda, orang-orang yang terbaikpun akan pamitan.

Pecah Visi dan Misi menjadi target-target kecil yang dapat di-INDERA dan pantau pencapaiannya secara berkala. RAYAKAN tiap pencapaian!

Libatkan emosi mereka menjalankan pekerjaan, bukan sekedar menunggu gajian. Ajarkan nilai-nilai, biarkan jiwa mereka juga bertumbuh.

Sudah cukup sampai disini, saya takut takabur dan seolah menggurui… Karena saya juga belum pantas disebut pemimpin yang bijak. Apa yang saya share, semoga juga menjadi afirmasi bagi saya untuk menjadi pemimpin yang di-CINTAI dan di-TUNGGU-TUNGGU, bukan di-TAKUTI